);

alami

Page 2 of 212

**** Alami Penyakit Asma

Mengenal Apa Itu penyakit Asma

Penyakit Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang mengandung arti “sulit bernapas”. Gejala awal dari timbulnya penyakit asma adalah adanya gejala sesak napas, batuk dan suara mengi (bengek) yang dikarenakan adanya penyempitan dan sumbatan pada pembuluh darah yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada yang membuat saluran udara menjadi terhambat.

Secara global, pengertian penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan pernapasan khususnya pada paru-paru. Asma merupakan suatu penyakit yang dikenal dengan penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya penyempitan pada saluran pernapasan karena adanya aktivitas berlebih yang mengakibatkan terhadap suatu rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan pada pembuluh darah dan udara yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada. Umumnya seseorang yang menderita sesak napas atau asma bersifat sementara dan dapat sembuh seperti sedia kala dengan atau tanpa bantuan ****.

Penyebab

Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

Pada suatu serangan asma, otot polos dan bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenagasupaya dapat bernapas.

Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: – kontraksi otot polos – peningkatan pembentukan lendir – perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.

Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.

Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.

Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan.[1]
Gejala

Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak napas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala dan juga sering batuk berkepanjangan terutama di waktu malam hari atau cuaca dingin.[2]

Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan napas yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak napas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan napasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak napas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.

Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.

Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna,

Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas.

Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.

Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial challenge test.
Pengobatan

****-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan.

Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan **** terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik.

Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta2-adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik.

Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka **** ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan.

Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (**** yang dihirup) dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan **** langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat. Bronkodilator per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat.

Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline. Theophylline biasanya diberikan per-oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting. Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).

Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang. Pada saat pertama kali mengonsumsi theophylline, penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan ****. Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi (jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang.

Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan.

Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:

gangguan proses penyembuhan luka
terhambatnya pertumbuhan anak-anak
hilangnya kalsium dari tulang
perdarahan lambung
katarak prematur
peningkatan kadar gula darah
penambahan berat badan
kelaparan
kelainan mental.

Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler corticosteroid karena dengan inhaler, **** yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan **** yang sampai ke bagian tubuh lainnya. Corticosteroid per-oral (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala asma.

Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. **** ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan. **** ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. **** ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.

**** antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, **** ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.

Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan **** terbaru untuk membantu mengendalikan asma. **** ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).
Pengobatan
Pengobatan untuk serangan asma

Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernapasan. **** yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.

Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (**** hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak napas yang sangat berat). Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan ****, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita.

Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline di bawah kulit dan aminophyllins theophylline) melalui infus intravena.

Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh darah).

Pada serangan asma yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan tambahan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga terjadi infeksi, diberikan antibiotik.

Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan:

pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah
pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow meter)
pemeriksaan rontgen dada.

Pengobatan jangka panjang

Salah satu pengobatan asma yang paling efektif adalah inhaler yang mengandung agonis reseptor beta-adrenergik. Penggunaan inhaler yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung.

Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan tidak mampu mengurangi gejala, bisa ditambahkan inhaler corticosteroid, cromolin atau pengubah leukotrien. Jika gejalanya menetap, terutama pada malam hari, juga bisa ditambahkan theophylline per-oral.
Pencegahan

Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum **** sebelum melakukan olah raga.

**** Alami Koordinasi Otot

Sekilas Tentang Koordinasi Otot

Apakah itu koordinasi otot? Pernahkan anda melihat seseorang tiba-tiba saja menjatuhkan benda yang sedang digenggamnya? Atau mungkin anda sendiri yang mengalami itu? Mungkin anda bingung mengapa benda tersebut tiba-tiba saja terjatuh padahal anda tidak benar-benar berniat untuk melepaskannya.

Hal itu terjadi karena adanya gangguan koordinasi otot yang disebabkan karena adanya gangguan pada otak kecil yang memiliki fungsi mengatur dan mengendalikan serangkaian gerakan dan kaseimbangan tubuh.

Gangguan koordinasi otot ini bukan hanya berupa rasa lemas pada tangan sehingga tidak bisa menggenggam benda dengan baik tetapi bisa juga kesulitan untuk megendalikan ketepatan gerakan tubuh. Misalnya ketika seseorang yang berniat mengambil suatu benda yang berada di deretan depan namun benda yang terambil justru benda yang ada di belakang benda tersebut.

Selain itu gangguan koordinasi otot juga bisa berupa kesulitan dalam mengendalikan sikap tubuh sehingga penderita akan goyah dan lengan bergerak dalam kondisi zig-zag. Koordinasi yang buruk juga bisa terjadi pada otot percakapan.

Gejala yang timbul bila gangguan ini terjadi pada otot percakapan antara lain penderita akan mengalami gerakan berlebihan pada mulut, kesulitan dalam mengendalikan volume suara, dan kemungkinan lainnya penderita akan berbicara rero.

Gangguan-gangguan semacam ini tidak baik bila dibiarkan begitu saja. Kelainan koordinasi otot terutama kelemahan dan ketidakmampuan mengendalikan genggaman tangan terhadap suatu benda bisa saja membahayakan anda. Sebagai contoh, bila anda sedang memegang benda yang terbuat dari kaca seperti gelas.

Bila gelas tersebut terjatuh dan pecah mengenai kaki anda tentu akan menimbulkan luka yang mungkin fatal. Karena itulah gangguan koordinasi otot perlu ditangani dengan benar menggunakan xamthone plus yang telah terbukti sebagai **** herbal koordinasi otot yang terbaik dan teraman.

Penyebab Penyakit Koordinasi Otot

Penyakit Koordinasi Otot biasa disebut Kelainan otot dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut.

Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.
Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan bersifat kronis pada otot anak-anak.
Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan lebih **** karena sering digunakan, misalnya pada binaragawan.
Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek dan menyebabkan usus melorot masuk ke rongga perut.
Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram atau kejang.
Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena bakteri tetanus.

Penyakit ini yang banyak menyerang orang dewasa atau orang tua yang mendekati usia lanjut adalah penyakit kordinasi otot. Bagi anda kaum muda tetap harus hati-hati karena penyakit kordinasi otot dapat menyerang siapa saja. Penyakit kordinasi otot sebenarya bisa di sembuhkan dengan cara herbal yaitu dengan herbal kordinasi otot herbal Ace Maxs.

Pernakah anda mendengar/menaksikan orang yang ada sekitar kita, ketika kita sedang memegang gelas, gelasnya langsung jatuh, itulah salah satu seorang penyakit kena penyakit kordinasi otot, yang harus di kendalikan dan di obati, yang menjadi alternatif saat ini adalah dengan herbal Axw Maxs.

Gejala yang umum apabila seseorang terkena penakit Kordinasi Otot

– Atrofi otot, merupakan menurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan berkontarksi, misalnya lumpuh.

Sekilas Tentang Koordinasi Otot

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa koordinasi otot itu terjadi karena ada gangguan kecil pada otak. Ketidak seimbangan antara otak dengan otot, baik itu otot tangan maupun otot di bagian tubuh lainnya yang dapat mengakibatkan terjadinya koordinasi otot. Sebagai contohnya seperti yang diatas jika seseorang memegang suatu benda tanpa disadari benda tersebut akan jatuh dengan sendirinya.

Pada penderita penyakit koordiansi otot akan memberikan rasa lemas pada tangan sehingga membuat penderitanya tidak dapat memegang atau menggenggam suatu benda dengan baik. Akan tetapi tidak hanya kesulitan dalam memegang suatu benda, namun akan kesulitan dalam megendalikan ketepatan gerakan tubuh, seperti contoh jika seseorang akan mengambil sesuatu benda yang berada di deretan depan, tetapi benda terambil justru benda yang ada di belakangnya bukan benda tersebut. Tentunya gangguan-gangguan seperti ini sangat tidak baik jika tidak mendapatkan penanganan dengan segera, karena jika dibiarkan saja akan memperburuk serta membahayakan bagi penderitanya. Penderita yang mengalami penyakit korrdiansiotot akan sangat membahayakan penderitanya, misalnya saja jika penderitanya sedang memegang sebuah gelas atau apapun yang terbuat dari kaca, dan jika benda tersebut jatuh dan kemudian pecah akan mengenai kaki dan akan menimbulkan luka yang mungkin fatal, atau jika orang yang mengalami koordinasi otot sedang berkendaraan bisa terjadi suatu kecelakaan. Untuk itu, berhati-hati lah jangan sampai Anda mengalami hal seperti itu, jika sudah mengalami gejala-gejalanya segera periksakan diri ke dokter.

Penyakit koordinasi otot biasanya terjadi pda usia yang sudah lanjut, tetapi bukan hal yang tidak mungkin pada usia muda pun dapat terjadi, dan untuk mencegah terjadinya koordinasi otot sebaiknya minum Ace Maxs. Dengan Ace Maxs tidak hanya untuk mencegah saja tetapi juga mampu mengobati koordinasi otot hingga sampai keakar-akarnya.

Wajah CantikTanpa Make up

Ingin wajah Anda terlihat tetap cantik walaupun tanpa make up? Yuk, gunakan produk perawatan wajah, kulit, tubuh dan rambut terpercaya selama lebih dari 50 tahun. Alami tidak mengandung unsur hewan. Dapatkan penawaran special dari kami selama bulan Maret 2012. Hub : Nana, email : tokokeluarga@ymail.com

AIR ION PERAK BANYAK MENYEMBUHKAN ORANG

HUB: CLARA Telp 085888855438
Logam Perak Penangkal Infeksi Bakterial
SEJAK ditemukannya antibiotika yang dijuluki **** dewa 50 tahun lalu, banyak cara pengobatan konvensional atau alami dilupakan. Namun ketika keampuhan antibiotika mulai pudar, seiring dengan semakin cepatnya bakteri mengembangkan kekebalan, metode lama yang terbukti ampuh kembali dilirik. Salah satunya penggunaan logam perak sebagai penangkal infeksi bakterial.
Para dokter gelisah dengan semakin banyaknya bakteri kebal antibiotika. Menyusul semakin sering adanya kasus infeksi nosokomial, yakni infeksi yang diperoleh pasien di rumah sakit. Terutama setelah tindakan operasi, risiko pasien terinfeksi bakteri yang sudah kebal antibiotika amat tinggi. Rumah sakit adalah sumber segala penyakit dan bakteri.lihat di www.air-ionperak-ajaib.blogspot.com

Page 2 of 212
loading...

Pasang Iklan Koran

Pasang Iklan Media Cetak

Iklan koran-Kolom-Display Seluruh Indonesia (kompas,poskota,media indonesia, koran jakarta, dll) :

Langkah pemasangan iklannya mudah

1. Visit ke http://media.pasangiklan.net
2. Isi materi iklan anda sesuai dengan jumlah baris yg anda inginkan
3. Setelah isi materi iklan, submit bisa daftar atau tanpa daftar
4. Konfirmasi Pembayaran
5. Iklan anda tayang sesuai dengan waktu yang anda pilih

Mudah kan? segera pasang iklan media cetak dengan mengklik link dibawah ini

Klik Disini

Our Partner Services

Hosting Website & Domain Services